Thursday, September 6, 2007
Habib Ali bin Ahmad Aidid
Habib Ali bin Ahmad Aidid (1900-1950) pernah menikah dengan Syarifah Lawiyah di Grogot, Kalimantan Timur. Waktu pertama masuk di Grogot, Habib Ali pernah dikeroyok sekitar 20 orang penduduk lokal karena mereka merasa tak senang dengan kehadiran Habib Ali. Para pengeroyok itu, menurut cerita pihak keluarga, lengkap bersenjata parang siap membinasakan Habib Ali. Tanpa diduga parang-parang itu berguguran di tanah. Para pengeroyok itu berteriak berulang kali meminta ampun kepada Habib Ali. "Apa salah saya sehingga saya kalian serang?" kata Habib Ali.
Di waktu kecil Habib Ali pernah ikut ayahnya Habib Ahmad bertamu kepada seorang keluarga Tionghoa di Jalan Sulawesi. Maksud kedatangan Habib Ahmad adalah ingin meminjam burung dalam sangkar peliharaan seorang Tionghoa itu. Masalahnya, beberapa waktu sebelumnya Habib Ali tertarik dengan burung dalam sangkar itu dan bermaksud memilikinya. Habib Ali tak berhenti menangis sebelum keinginannya terkabul.
Habib Ahmad pun menemui orang Tionghoa. Permintaan Habib Ahmad ditolak. Tak lama kemudian burung itu mati dan bangkainya dibuang di belakang rumah orang Tionghoa. Habib Ahmad kembali mengunjungi rumah orang Tionghoa untuk menanyakan soal burung. Orang Tionghoa melaporkan bahwa burung peliharaannya telah mati. "Di mana bangkainya?" ujar Habib Ahmad. Orang Tionghoa kemudian menunjukkan tempat ia membuang bangkai burung yang tak bernyawa lagi itu.
Habib Ahmad memungut burung itu itu dan meniupnya. Burung itu bergerak dan orang Tionghoa akhirnya mengizinkan Habib Ali memiliki burung itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment